post-image

Kuliah Lapangan Ekologi 2025 Mahasiswa Program Studi Tadris Biologi angkatan 2024 Universitas Islam Negeri Mahmud Yunus Batusangkar di Kawasan Geopark Nasional Sawahlunto

Membangun dan menjunjung tinggi solidaritas, kekeluargaan, serta kedekatan dengan alam melalui kegiatan kuliah lapangan ekologi. adalah tema kuliah lapangangan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Mahmud Yunus Batusangkar program studi tadris biologi angkatan 2024 di desa Tumpuk Tangah jumat 14-16 November 2025.
Tim Badan Pengelola Geopark Nasional Sawahlunto Sarfina menyampaikan, "Melalui kerja sama di lapangan, mahasiswa belajar saling mendukung, menghargai peran masing-masing, dan menyelesaikan tantangan bersama, sehingga tercipta solidaritas yang kuat. Interaksi intens selama kegiatan juga menumbuhkan rasa kekeluargaan, baik antar mahasiswa maupun dengan para pendamping dan masyarakat sekitar lokasi studi. Selain itu, keterlibatan langsung dalam pengamatan ekosistem membuat mahasiswa lebih memahami, merasakan, dan menghargai alam secara mendalam. Dengan demikian, kuliah lapangan ekologi bukan hanya memperkaya pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter, kepedulian, dan hubungan harmonis antara manusia dan lingkungan. dalam kegiatan ini kita juga mengenalkan tata cara kepemanduan Geowisata kepada anggota Pokdarwis setempat yang kita libatkan, ujar Sarfina.
Dr. Dwi Rini Kurnia Fitri, M.Si. Dosen UIN Mahmud Yunus Batusangkar melalui wawancara mengatakan, Kuliah lapangan Ekologi pada Prodi Tadris Biologi UIN Mahmud Yunus Batusangkar dengan motto "Membangun dan menjunjung tinggi solidaritas, kekeluargaan dan pendekatan diri dengan alam melalui kuliah lapangan Ekologi 2025", Fokus utama kegiatan ini adalah aplikasi langsung metode pengumpulan data Ekologi. Pada kuliah lapangan ini Mahasiswa Angkatan 2024 berhasil melakukan inventarisasi kekayaan fauna lokal, khususnya kupu-kupu, yang ditemukan dalam beragam jenis di area Desa Tumpuk Tangah.
​Kami menemukan bahwa keanekaragaman kupu-kupu di sini sangat tinggi. Ini menunjukkan kualitas lingkungan yang masih asri dan sehat.
Penemuan jenis kupu-kupu yang bervariasi ini menjadi data awal yang sangat berharga untuk pengembangan potensi biodiversitas Tumpuk Tangah sebagai destinasi eduwisata alam.
Selain kekayaan faunanya, keindahan persawahan yang asri di Desa Tumpuk Tangah juga menjadi daya tarik yang menawan. Kondisi landscape desa Tumpuk Tangah memberikan kesempatan emas bagi mahasiswa untuk mengamati hubungan dan interaksi antara species dengan habitatnya dan peran biota di dalamnya. Hal ini tentunya menjadi pengalaman luar biasa bagi mahasiswa Prodi Tadris Biologi UIN Mahmud Yunus Batusangkar, Kata Rini.
Atiqa Zhafira Syahputri Rinaldi, M.Si (Dosen) menembahkan, Pada kegiatan kuliah lapangan ini, kami mendapatkan pengetahuan lokal yang berharga mengenai etnobotani, yaitu pemanfaatan tumbuhan liar dan budidaya sebagai obat dan bahan masakan oleh warga desa. Dalam aspek bahan makanan, masyarakat memanfaatkan jenis tumbuhan liar yang dikenal sebagai simantuang sebagai sayur campuran dalam gulai ayam, serta kucai (yang secara lokal diidentifikasi termasuk Famili Leguminosae) digunakan sebagai pemberi rasa asam dalam gulai ikan. Sementara itu, untuk pengobatan tradisional, tumbuhan talao (Chromolaena odorata) dipercaya dan digunakan secara efektif sebagai obat luka. Pengetahuan ini menegaskan kearifan lokal dalam mengelola dan memanfaatkan keanekaragaman hayati di lingkungan warga desa, Ujar Tiqa.
dari kegiatan yang telah dilakukan selama ini, adalah bukti bahwa kawasan Geopark Nasional Sawahlunto adalah kawasan yang sangat strategis sebagai kampus lapangan mahasiswa Geo Bio dan culture nya yang penuh keragaman.