post-image

Geopark Sawahlunto dukung program pelatihan petani agroforestry

Geopark Nasional Sawahlunto mengapresiasi terselenggaranya kegiatan Pelatihan “Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM) Sektor Kehutanan Petani Agroforestry” yang digelar di aula Geopark Information Center Kandi Sawahlunto, Selasa (09/9/2025).
Kegiatan ini merupakan hasil sinergi antara Kementerian Ketenagakerjaan dan Kementerian Kehutanan Republik Indonesia (RI).
Badan pengelola Geopark Sawahlunto, Fetra Ramadona, menyampaikan rasa terima kasih atas digelarnya pelatihan tersebut di Kawasan Geopark Sawahlunto. Ia menilai kegiatan ini merupakan peluang strategis untuk mendorong penyerapan tenaga kerja di Kota Sawahlunto.
“Kami berterima kasih kepada Kementerian Ketenagakerjaan dan Kementerian Kehutanan atas kolaborasi luar biasa ini. Ini adalah bentuk konkret upaya pemberdayaan masyarakat, sekaligus solusi potensial dalam menekan angka pengangguran di Kota Sawahlunto, untuk itu Kami dari Badan Pengelola Geopark akan mendukung kegiatan tersebut dan dalam kegiatan pelatihan petani Agroforestry ini kami menyediakan gedung sebagai wujud dukungan kepada BLK sawahlunto” ujar Fetra
Lebih lanjut, Fetra mengungkapkan bahwa Geopark Sawahlunto masih menghadapi tantangan cukup besar dalam program SDGs. Namun, ia optimistis potensi Geowisata dan sumber daya alam lain yang dimiliki dapat dimanfaatkan secara produktif dan berkelanjutan melalui pelatihan seperti ini.
“Ke depan, kita akan tindak lanjuti program ini melalui kerja sama Badan Pengelola Geopark dengan Kementerian Ketenagakerjaan lewat Balai Latihan Kerja (BLK), serta segera turun ke desa desa yang berpotensi untuk melihat kebutuhan pelatihan apa dan pesertanya siapa agar tepat sasaran,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala BPVP Padang, Muhammad Yasir S.Si, M.Si, yang hadir dan membuka kegiatan tersebut, menyatakan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari program nasional untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja di sektor-sektor potensial berbasis lokalitas.

“Kita ingin masyarakat desa sekitar kawasan hutan memiliki keterampilan agroforestry yang baik, sehingga dapat berkontribusi terhadap ekonomi keluarga tanpa merusak hutan,” ujar Muhammad Yasir.
Pelatihan ini diikuti oleh para petani (kelompok madu kelulut Kota Sawahlunto) , masyarakat sekitar kawasan hutan, serta perwakilan lembaga pelatihan kerja dan instansi terkait. Dengan fokus pada peningkatan kompetensi agroforestry, diharapkan para peserta mampu menjadi pelaku utama dalam pengelolaan hutan yang produktif sekaligus lestari.